Saturday, May 27, 2006

KEI MC

Um.. nih dah lumayan lama, waktu zamannya MC, ^^

Just a Fanfic....

Sebuah fanfic tentang perasaan Kei..

Origional : Moon Child

MOON CHILD - Kei




Aku nggak pernah menyangka Luka akan mengambil keputusan ini... Ah.. seandainya saja aku lebih cepat menyadarinya... yang bisa kulakukan hanyalah berdiri menyaksikan Luka terbakar, hal yang sangat kusesali sampai sekarang.



Terkadang Luka egois, bisa-bisanya dia menyuruhku mencari "sahabat" baru, padahal dia tahu hal itu tidak mudah... seidaknya itulah yang kupikirkan sebelum aku bertemu dengan Sho..



Sho satu-satunya manusia yang tidak takut kepadaku setelah tau "siapa" aku sebenarnya, malahan dia tersenyum kepadaku, padahal umurnya baru 8 tahun waktu itu.. tapi yah.. dia lah sahabat-ku setelah Luka pergi untuk selamanya.



Luka... aku sudah memenuhi janjiku.. aku sudah menemukan orang yang mau menerima aku apa adanya.. orang yang mau menjadi sahabatku.. aku sudah punya seorang sahabat, Luka...



---



Seandainya saja semua ini bisa berjalan dengan baik tanpa ada halangan... sayang sekali itu tidak terwujud.. semua berubah ketika Toshi terbunuh di depan mataku.. Aku tak tau apa yang kupikirkan, darahku bergejolak, emosi ku meledak dan begitu sadar aku sudah menghisap darah orang yang menghabisi Toshi.


Sayup-sayup kudengar suara Sho yang memanggilku, tapi aku tak bisa berhenti. Hal terakhir yang kuingat hanyalah wajah sedih Sho dan wajah terkejutnya Yi-Zhe dan Son.



Tak ada lagi yang bisa kulakukan, aku pergi dari sana, pergi dari sisi Sho, aku juga tak menoleh ketika Sho berteriak memanggilku.. Maaf Sho.. memang sudah saatnya kita berpisah... sudah saatnya kau menjalani hidupmu sendiri..



Setelah berpisah dengan Sho dan lainnya, aku sama sekali nggak tau apa yang kulakukan. Dalam beberapa tahun ini sudah 4 orang yang kuhisap darahnya, sampai suatu hari para polisi berhasil mengejarku, aku bisa saja lari ketika mereka menangkapku, tapi tidak kulakukan, kurasa aku sudah siap bertemu lagi dengan Luka. Kukatakan kepada polisi yang mengurusku, cara membunuhku hanyalah meletakkanku di panas terik matahari.



Aku yakin Sho pasti melihat beritaku di televisi, karena itu aku sama sekali nggak terkejut ketika polisi memberi tauku ada yang menjengukku, aku yakin itu Sho.. Entah sudah berapa tahun aku tidak bertemu dengan Sho, ternyata dia sudah menikah dengan Yi-zhe dan mempunyai seorang anak. Sayang sekali Son ber-pengkhianat... tidak kusangka kami pernah ber-foto dengannya.. ber foto bersama si pengkhianat itu...



Aku tak tau kenapa wajah Sho begitu sedih ketika melihatku, aku sendiri tidak bisa memberi respon apapun, hanya saja ketika hari eksekusi ku tiba, Sho meneleponku dan meminta bantuanku, Sho mengatakan dirinya tidak bisa hidup sendiri. Saat itulah aku sadar... Sho sahabatku.. akhirnya aku tau kenapa wajah Sho begitu sedih ketika menemuiku, karena bagi Sho, aku juga sahabatnya...



Aku tidak ragu lagi ketika menembak polisi yang menjagaku di dalam mobil, aku harus bertemu Sho bagaimanapun caranya...



Nyawa Yi-zhe sudah tak bisa lagi diselamatkan. Itulah yang kupikirkan ketika Sho menceritakan kepadaku penyakit Yi-zhe. Sho memintaku untuk mengubah Yi-zhe menjadi seperti aku. Tidak... aku benar-benar tak bisa.. tidak mungkin aku merubah seorang yang tidak bersalah menjadi monster sepertiku, menurutku itu lebih kejam daripada membunuh.. Seandainya aku bisa tetap memegang prinsip itu...



Aku begitu marah ketika melihat Sho terkapar di reruntuhan batu. Dengan marah kubunuh Son yang begitu tega menembak Sho. Kuhampiri Sho dan untuk pertama kalinya kurasakan ketakutan yang mendalam, yang bisa kukatakan hanyalah 'jangan mati Sho..'. Sho malahan mengatakan kepadaku untuk memenuhi janjiku menjaga anaknya.. Dasar Sho!! bisa-bisanya Sho mengucapkan kata-kata yang seperti ucapan selamat tinggal itu..



Akhirnya aku mengambil keputusan, tak ada lagi cara lain selain cara ini... suatu hal yang mati-matian ku hindari sejak hari pertama aku bertemu Sho... tapi sekarang aku tak punya pilihan lain... Aku baru saja merubah sahabatku menjadi makhluk sepertiku..



---

Untuk pertama kalinya sejak Luka merubahku menjadi Vampire, aku akhirnya melihat matahari. Sho berada di sebelahku, sama sepertiku dia juga sudah "siap". Kuserahkan foto yang diambil beberapa tahun lalu, dimana Aku, Sho, Yi-zhe, Toshi dan Son tertawa bersama di pantai.. sekarang tak seorangpun di foto ini yang tersisa... ah... kenyataan yang menyedihkan...



Ternyata matahari itu indah sekali.. apalagi saat-saat terbitnya.. Sho juga berpendapat sama, seandainya saja pandangan kami tidak dihalangi oleh asap yang sudah mulai mengepul.. pasti akan lebih indah.. Kupejamkan mataku.. Luka... Sho.. Toshi.. Yi-zhe.. Son.. Terima kasih atas segalanya.. aku tak akan melupakan kalian...



"Yuugureni .. kimo tomita... Orenji no taiyou... Nakisouna... kao mushita... eien no.. sayonara..."



Sampai saat terakhir, hanya lagu itulah yang terngiang-ngiang di telingaku.. aku yakin Sho juga merasakan hal yang sama... Arigatou Sho... aku senang bertemu denganmu...



Sayonara... dunia... sayonara.. matahari... arigatou...



-Kei-



Owari - Fanfic ini kutulis waktu lagi gila sama Moon Child, tapi sampai sekarang ge masih sanget suka dengan movie Moon Child... satu-satunya film yang membuatku menangis walau hanya mendengar intro lagunya... ^_^ Thx ya buat yang sudah membacanya..



Rena

-2003-

  • HOME